Jurnal Foto

Merayakan Imlek Lewat Lensa di Tengah Asap Klenteng Petak Sembilan

 

motret Imlek di klenteng Petak Sembilan pasti jadi pengalaman yang unik banget yang penuh warna, nuansa spiritual, dan atmosfer yang khas dari kepulan asap dupa. Jurnal Foto/ Ysw

Suasana pagi itu di Klenteng Petak Sembilan terasa magis. Langkah pertama memasuki area klenteng langsung disambut oleh aroma harum dupa yang pekat, menyelimuti udara seperti kabut spiritual yang memeluk setiap pengunjung. Di tengah kepulan asap yang menari di bawah cahaya matahari pagi, aku mengangkat kamera—siap menangkap momen-momen sakral perayaan Imlek.

Setiap jepretan terasa seperti mencuri sepotong ritual yang penuh makna. Wajah-wajah para jemaat terlihat khusyuk, tangan mereka menggenggam batang dupa yang mengepulkan harapan. Di balik kepulan asap itu, mataku harus bekerja keras mencari fokus. Tapi justru di situlah tantangannya—menangkap ekspresi, simbol, dan atmosfer dalam suasana yang tidak sepenuhnya jernih. 

Petugas menggunakan kaca mata renang untuk menghindari asap Jurnal Foto/ Ysw

Ada momen ketika seorang ibu tua menunduk dalam doa, dengan cahaya merah dari lilin-lilin besar yang memantul di wajahnya. Ada pula anak kecil yang tampak penasaran, berdiri di antara orang-orang dewasa, matanya menatap dupa yang menyala dengan takjub. Asap jadi elemen visual yang unik. Kadang mengaburkan, kadang justru memperkuat dramatisasi. Aku harus cepat dan tangkas, mengatur exposure dan white balance agar tidak kehilangan detail. Kamera sempat kewalahan, tapi itulah bagian dari cerita—berjuang menangkap suasana yang tidak bisa diulang. Motret di klenteng Petak Sembilan saat Imlek bukan hanya tentang teknis fotografi. Ini soal menghargai momen, merasakan getar budaya, dan membingkai perayaan dalam rasa hormat. (YSW)

Foto diambil 31 Januari 2014

Previous Post Next Post

Formulir Kontak